fikrirasy.id – 7 Penyebab Kucing Batuk yang Perlu kamu Ketahui. Batuk kucing bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari hairball hingga infeksi saluran pernapasan. Kondisi ini umumnya ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, kamu perlu berhati-hati jika kucing kamu batuk terus menerus, karena itu bisa menjadi pertande penyakit tertentu.
Batuk adalah refleks alami tubuh untuk membersihkan zat atau benda asing dari saluran pernapasan. Refleks ini dimiliki oleh manusia dan hewan, termasuk kucing.
Kucing batuk umumnya terjadi ketika ada sesuatu yang mengiritasi tenggorokannya, seperti hairball, kuman, atau debu. Setelah benda asing tersebut keluar dari tubuh dan saluran napas kucing bersih dan normal kembali, biasanya batuk akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, jika kucing kamu terlihat sakit atau batuknya disertai gejala lain, seperti lemas, demam, sesak napas, batuk darah, atau terlihat kurang aktif, kamu perlu waspada dan membawanya ke dokter hewan.
Berbagai Penyebab Kucing Batuk
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kucing kamu terus menerus batuk, yaitu:
1. Infeksi saluran pernafasan
Infeksi saluran pernapasan adalah salah satu penyebab paling umum batuk pada kucing. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus, seperti feline herpesvirus, feline calicivirusis, dan influenza yang menyebabkan flu pada kucing.
Selain batuk, infeksi saluran pernapasan juga dapat menyebabkan kucing mengalami beberapa gejala lain, seperti pilek, bersin, kurang nafsu makan, sesak napas, sering mengucek mata, demam, dan tampak lemas.
2. Asma
Tidak hanya pada manusia, asma juga bisa terjadi pada hewan, seperti kucing dan anjing. Asma umumnya dipicu oleh paparan zat yang memicu reaksi alergi atau alergen yang masuk ke saluran napas dan menyebabkan penyempitan saluran napas.
Bila kambuh, asma pada kucing umumnya dapat menimbulkan gejala sesak napas, mengi, batuk, dan muntah.
3. Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru-paru akibat infeksi bakteri atau virus. Selain itu, pada beberapa kasus, pneumonia pada kucing juga bisa disebabkan oleh masuknya benda asing ke dalam paru-paru. Kondisi ini juga disebut pneumonia aspirasi.
Saat terkena pneumonia, kucing dapat mengalami gejala batuk, lemas, demam, sesak napas, dan keluarnya lendir berwarna kehijauan atau kekuningan dari hidung atau mulut.
4. Penyumbatan di saluran udara
Obstruksi jalan napas dapat terjadi saat kucing menelan benda asing, seperti mainan, bola, plastik, atau bola rambut. Saat masuk ke tenggorokan kucing, benda asing tersebut bisa menghalangi jalan napasnya. Ini akan membuat kucing mencoba mengeluarkannya melalui refleks batuk dan muntah.
Setelah benda asing yang ditelan kucing berhasil keluar, umumnya kucing akan berhenti batuk dan muntah. Namun, jika sering ada benda asing yang menyumbat jalan napas dan membuat kucing kamu sesak napas, kamu perlu segera membawanya ke dokter hewan agar benda asing tersebut dapat dikeluarkan.
Jika tidak, sumbatan jalan napas ini berisiko menyebabkan kucing mengalami gagal napas atau bahkan mati.
5. Efusi pleura
Efusi pleura adalah suatu kondisi dimana cairan menumpuk di ruang pleura, yaitu ruang tipis antara paru-paru dan lapisan pelindung paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus atau masalah jantung. Saat terkena efusi pleura, kucing biasanya akan mengalami batuk, lemas, dan tidak nafsu makan.
6. Cacing hati
Penyakit heartworm disebabkan oleh cacing parasit Dirofilaria immitis yang disebarkan melalui gigitan nyamuk ke hewan, seperti anjing dan kucing. Saat masuk ke dalam tubuh kucing, parasit tersebut dapat hidup di jantung dan pembuluh darah di sekitarnya.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini bisa bermacam-macam, tergantung dari tingkat keparahannya. Beberapa kucing mungkin tidak mengalami gejala apapun saat terkena heartworm, namun ada juga kucing yang terkena heartworm dapat mengalami gejala batuk, lemas, kurang nafsu makan, sesak napas, muntah dan penurunan berat badan.
7. Iritasi saluran pernapasan
Iritasi saluran napas pada kucing dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti bahan kimia atau gas yang mengiritasi, parfum, debu, atau asap rokok.
Saat kucing menghirup atau menelan zat ini, saluran udaranya akan teriritasi dan meradang. Hal ini dapat membuat kucing mengalami batuk, pilek, dan mengi.
Selain berbagai penyebab di atas, masih banyak penyebab batuk kucing lainnya, misalnya luka pada leher atau dada, infeksi jamur pada saluran napas, atau penggunaan pelindung leher (kerah leher) yang terlalu ketat.
Beberapa Cara Mencegah Kucing Batuk
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kucing kamu batuk:
- Jauhkan kucing kamu dari zat atau gas yang mengiritasi, seperti parfum, pengharum ruangan, pewangi karpet, hairspray, atau asap rokok.
- Jauhkan kucing kamu dari mainan yang bisa tertelan, seperti bola kecil atau manik-manik.
- Gunakan pasir kucing yang tidak menimbulkan debu pada kotak kotorannya.
- Biarkan kucing tetap aktif.
- Kurangi stres pada kucing, misalnya dengan sering bermain dengannya dan memberinya perhatian yang cukup.
- Beri kucing vaksinasi lengkap.
Pengobatan batuk kucing umumnya disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi atau iritasi ringan pada saluran napas, biasanya batuk akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Sedangkan bila batuk pada kucing disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya dokter hewan perlu memberikan antibiotik.
Namun jika batuk kucing sudah berlangsung lama atau disertai gejala lain yang mengganggu, kamu perlu membawanya ke dokter hewan agar dokter dapat memberikan penanganan yang tepat.