Fikrirasy.id – 5 Gejala Kekurangan Zat Tembaga. Tembaga adalah mineral penting yang memainkan banyak bagian dalam tubuh. Mineral ini menjaga pencernaan padat, tulang, dan menjamin sistem sensorik dapat bekerja dengan baik.
Meskipun kekurangan atau kekurangan tembaga jarang terjadi, masih ada beberapa orang yang tidak dapat memenuhi kadar tembaga dalam tubuh. Tidak mengkonsumsi cukup tembaga pada akhirnya akan menyebabkan kekurangan tembaga. Berikut ini adalah lima efek samping kekurangan tembaga yang harus Anda waspadai.
1. Merasa lelah dan lemah
Kekurangan tembaga dapat menjadi salah satu alasan kelelahan dan kekurangan. Sesuai The Diary of Nourishment, tembaga memainkan peran penting dalam mempertahankan zat besi dari saluran pencernaan. Dengan asumsi bahwa kadar tembaga rendah, tubuh akan menahan lebih sedikit zat besi.
Hal ini akan menyebabkan kekurangan zat besi yang menyebabkan kelelahan dan kelemahan. Juga, sel-sel dalam tubuh menggunakan tembaga untuk membuat adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi utama dalam tubuh.
2. Sering sakit
Orang-orang yang sebagian besar waktu musnah mungkin mengalami kekurangan tembaga dalam tubuh. Ini karena tembaga berperan penting dalam menjaga kerangka tahan yang kokoh.
Sesuai data dalam buku harian The American Diary of Clinical Sustenance, ketika kadar tembaga rendah, tubuh akan kesulitan mengirimkan sel-sel resisten. Ini pasti dapat mengurangi jumlah trombosit putih kemudian mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit.
Tidak hanya itu, penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa kekurangan tembaga dapat secara nyata mengurangi pembentukan neutrofil. Ini adalah trombosit putih yang berfungsi sebagai garis perlindungan tubuh yang paling berkesan.
3. Tulang yang lemah dan rapuh
Osteoporosis adalah suatu kondisi yang digambarkan oleh tulang yang rapuh dan rapuh. Sesuai penelitian di buku harian Natural Minor Component Exploration, osteoporosis lebih normal seiring bertambahnya usia. Tak hanya itu, kondisi ini juga terkait dengan kekurangan tembaga.
Dalam tinjauan, yang merupakan pemeriksaan dari delapan pemeriksaan yang mempengaruhi lebih dari 2.100 orang, ditemukan bahwa orang dengan osteoporosis memiliki kadar tembaga lebih rendah daripada orang dewasa.
Tembaga terlibat dengan siklus yang membuat sambungan silang di dalam tulang. Sambungan silang ini menjamin tulang kokoh dan kokoh.
4. Menyebabkan masalah memori dan pembelajaran
Kekurangan tembaga dapat menyebabkan tantangan belajar dan memori. Hal ini dapat terjadi karena tembaga berperan penting dalam peningkatan kemampuan dan kecerdasan otak.
Data dalam buku harian Progress in Neurobiology menyatakan bahwa tembaga digunakan oleh senyawa yang membantu memberikan energi ke otak besar. Selain itu, tembaga juga membantu kerangka penjaga pikiran dan meneruskan sinyal ke tubuh.
Dengan cara ini, kekurangan tembaga telah dikaitkan dengan penyakit yang menekan kesehatan mental atau mempengaruhi kemampuan untuk belajar dan mengingat, seperti penyakit Alzheimer.
5. Kesulitan berjalan
Individu yang kekurangan tembaga diduga merasa lebih sulit untuk berjalan dengan benar. Ini terkait dengan kekuatan garis tulang belakang.
Sebuah konsentrat dalam ilmu sistem Diary of Nervous menyatakan bahwa katalis menggunakan tembaga untuk menjaga kesehatan tulang belakang yang ideal. Beberapa bahan kimia membantu menjaga tali tulang belakang, sehingga sinyal dapat dilewatkan antara otak besar dan tubuh.
Kekurangan tembaga dapat membuat protein ini tidak bekerja dengan baik. Ini menghasilkan pengurangan kurungan tali tulang belakang. Akibatnya, tanda tersebut tidak terkirim dengan baik.
Tembaga memainkan peran penting untuk tulang padat, pikiran, dan tubuh secara keseluruhan. Yuk, jaga kadar tembaga dalam tubuh dengan melatih pola makan padat bergizi secara konsisten!