Jakarta, CNN Indonesia —
Chief Operating Officer (COO) PT lintang makmur perkasa Mega Nurfitriyana Mewakili Konsumsi ayam dan daging sapi Indonesia masih rendah. Konsumsi daging sapi per kapita hanya 11,6 kg, sedangkan daging sapi lebih rendah yaitu 2,7 kg.
Mega mengatakan dalam News One Economic Outlook 2022 pada Selasa (23/11) “Konsumsi daging sapi dan ayam masih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya”.
Dengan potensi pasar 270 juta orang, dia memprediksi dalam lima tahun ke depan konsumsi ayam akan meningkat 1,7% menjadi 15 kg senilai Rp 110 triliun.
Sementara daging sapi naik 0,6% menjadi 2,9 kg mencapai Rp 90 triliun.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi daging ayam dan sapi akan didorong oleh pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan mencapai Rp 49,1 juta pada tahun 2025.
Menurut dia, konsumsi juga akan didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan bonus demografi hingga usia kerja mencapai 70% dari populasi.
“NS Konsumsi Pasar Makanan Pilihan Indonesia juga akan terus tumbuh dari Rp 977 triliun pada 2020 menjadi Rp 1.029 triliun pada 2025, di mana daging sapi, ayam, telur, jagung, beras, dan gula akan berkontribusi pada konsumsi pasar pangan,” jelasnya.
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan mengembangkan fasilitas produksi pangan, khususnya ayam dan sapi, di beberapa pulau, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Selain itu, ia mengumumkan akan melakukan penyuluhan dan pendidikan dengan mitra dan masyarakat setempat. Kebijakan pemerintah juga dianggap penting untuk membantu sektor ini. Salah satunya dengan memberikan subsidi bahan baku pakan ternak kepada peternak lokal.
[Gambas:Video CNN]
(Tempura/Bir)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Pengurangan konsumsi daging ayam dan sapi di Indonesia dibandingkan dengan ASEAN
Dari Situs Fikrirasy ID