Javaforce.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mungkin masih dalam tekanan hingga saat ini. Mengutip kurs perantara Bank Indonesia (BI), Rupiah saat ini berada di Rp. 14.365 tingkat.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan pelemahan rupiah masih karena ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
“Anda masih akan berada di bawah tekanan terhadap dolar AS hari ini. “Rupiah masih bisa bertahan di kisaran 14.350, menuju 14.400,” kata Ariston. zawafos.com, Kamis (6/1).
Ariston mengatakan dalam risalah yang dirilis pagi ini bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2022 dan bahwa pasar mengharapkan Fed untuk memulai pada bulan Maret.
Investor juga masih menyoroti perkembangan penyebaran kasus Covid-19 strain Omicron yang semakin meluas. Bahkan, jumlah yang terinfeksi terus meningkat. “Meningkatnya penyebaran COVID-19 yang terus berlanjut di seluruh dunia juga menjadi perhatian pasar yang dapat menampung aset-aset berisiko,” tambahnya.
Sementara itu, Ariston menambahkan, dari sisi faktor domestik, kebijakan larangan ekspor batu bara pemerintah pada Januari tahun ini dapat berdampak negatif terhadap surplus perdagangan Indonesia.
“Ekspektasi menyempitnya atau defisit surplus perdagangan akan menambah tekanan pada rupiah,” pungkasnya.
Editor: Vanu Adikara
Reporter: Romeis Vinekasri
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Omicron Hingga Kebijakan Larangan Ekspor Bikin Rupiah Tak Bergerak
Dari Situs Fikrirasy ID