Bank Indonesia (BI) memiliki kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat yang disebut dengan kebijakan moneter.
Dalam menjalankan kebijakan moneter, bank sentral memiliki sejumlah instrumen, yakni operasi pasar terbuka (kebijakan pasar terbuka), kebijakan diskonto (kebijakan diskon), giro wajib minimum (GWM), dan dorongan moral.
Tulisan ini akan mengulas salah satu instrumen kebijakan moneter di atas kebijakan diskonto, meliputi pengertian, tujuan, dan pengamatan.
Pengertian Diskonto
Pengertian diskonto adalah salah satu instrumen kebijakan bank sentral untuk mengatur peredaran uang (Foto: Adhi Wicaksono) |
Aulia Pohan dalam Potret Kebijakan Moneter Indonesia menjelaskan fasilitas diskonto adalah kredit likuiditas yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank umum.
Selanjutnya, bank sentral dapat mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui tingkat suku bunga fasilitas diskonto tersebut.
Bank Indonesia akan menetapkan suku bunga diskonto tinggi apabila jumlah uang melebihi target, sehingga bank umum akan mengajukan pengajuan dana likuiditas ke BI.
Dengan berkurangnya likuiditas, maka bank juga menurunkan porsi kredit ke masyarakat sehingga uang yang beredar dapat berkurang.
Sebaliknya, BI dapat melonggarkan suku bunga diskonto jika ingin menambah jumlah uang beredar di masyarakat.
Mengutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebijakan diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar melalui tingkat bunga bank sentral pada bank umum.
Untuk diketahui, bank umum kadang-kadang mengalami masalah likuiditas sehingga harus meminjam ke Bank Indonesia.
Guna menambah jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia menurunkan tingkat bunga bank sentral. Sebaliknya, Bank Indonesia menaikkan tingkat bunga apabila ingin mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Tujuan Kebijakan Diskonto
Tujuan kebijakan diskonto (Ilustrasi Foto: iStock/Maria Marganingsih) |
Seperti yang tertera sebelumnya, kebijakan diskonto sebagai salah satu kebijakan kebijakan bertujuan untuk mengatur jumlah uang beredar di masyarakat.
Jika Bank Indonesia menilai jumlah uang beredar melebihi kebutuhan (yang menandakan gejala inflasi), maka bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan suku bunga diskonto bagi bank umum.
Jika suku bunga diskonto naik, maka kecenderungannya bank umum mengurangi kredit likuiditas kepada bank sentral.
Jika likuiditas di bank umum berkurang, secara otomatis bank umum akan mengerem penyaluran kredit ke masyarakat. Dengan demikian, maka jumlah uang beredar berkurang.
Sebaliknya, jika bank sentral menilai perlu menambah uang beredar di masyarakat, maka Bank Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga diskonto bagi bank umum.
Jika suku bunga rendah, bank umum memiliki kecenderungan untuk menambah kredit likuiditas dari bank sentral.
Dengan banyaknya likuiditas di bank umum, maka bank umum dapat menggenjot distribusi kredit, sehingga uang yang beredar di semakin bertambah.
Dampak Kebijakan Diskonto
Dampak kebijakan diskonto (Ilustrasi Foto: iStock/rudi_suardi) |
Basuki dalam Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Ekonomi mengatakan dampak kebijakan diskonto maupun kebijakan moneter secara umum adalah sebagai berikut:
1. Menjaga ekonomi
Jalannya roda perekonomian akan terganggu jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar. Kondisi tersebut bisa memicu inflasi yang terlalu tinggi maupun deflasi.
2. Menjaga harga
Tingginya harga barang dan jasa yang sangat mempengaruhi kehidupan perekonomian. Harga barang dan jasa yang tinggi dapat mengakibatkan turunnya permintaan.
Apabila permintaan turun, maka dapat menekan produktivitas dunia usaha. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu menjaga kestabilan harga barang dan jasa dengan menggunakan kebijakan moneter.
3. kesempatan kesempatan kerja
Dengan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat maka diharapkan perekonomian akan menjadi stabil.
Perekonomian yang stabil akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru yang pada akhirnya dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan peluang kerja
Ulasan mengenai pengertian, tujuan, dan dampak kebijakan diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Tanah Air terus berada di pasar untuk menjaga dan menjaga rupiah.
(ulf)
[Gambas:Video CNN]
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Kebijakan Diskonto: Pengertian, Tujuan, dan Dampak
Dari Situs Fikrirasy ID