Jakarta, CNBC Indonesia – fenomena pembelian panik Itu terulang kembali di wilayah dunia. Kali ini kejadian terjadi di Hongkong, dimana pada Senin (2 Juli 2022) warga berbondong-bondong ke supermarket dan pasar makanan segar.
Warga melakukannya karena takut gangguan pasokan di daratan China, menurut laporan Reuters. Kekhawatiran itu muncul setelah Hong Kong melaporkan rekor 614 kasus virus corona pada Senin.
Keadaan ini dapat membatasi mobilitas dan mencegah pengiriman barang dari China. produsen Komponen makanan terbesarnya bisa sangat terganggu.
Misalnya, di pasar makanan segar di Tin Shui Wai di New Territories, penjual mengatakan tidak akan ada sayuran lagi di masa depan. Hal ini mendorong warga untuk membeli beberapa makanan sebagai bekal untuk masa depan.
“Tentu saja harus beli. Tidak ada sayuran mulai besok. Truk tidak bisa datang ke sini. Jadi sayuran sangat-sangat mahal,” kata seorang wanita berusia 50 tahun bernama Chow.
Seorang pedagang sayur bernama John Chan mengatakan gangguan tersebut menyebabkan penurunan 30% dalam pasokan, termasuk produk-produk seperti kembang kol. Dia memperingatkan bahwa ratusan kilogram sayuran yang akan tiba pada hari Selasa mungkin tidak tiba.
“Saya belum tahu apakah mereka bisa melintasi perbatasan. Jika mereka tidak bisa melewati perbatasan, harganya akan naik lebih jauh atau kami tidak akan bisa menjual apa pun.”
Sementara itu, pemandangan serupa bisa dilihat di supermarket. Di banyak supermarket, rak sayuran, tisu, dan mi gelas kosong tampak kosong karena sebagian warga sudah menimbunnya.
“situasi Korona kritis. Dan kami tidak punya sayuran, jadi kami menimbun sedikit,” kata warga Hong Kong Chow Lai Sheng, yang telah menimbun kertas toilet dan makanan kaleng.
Dari sisi kasus Covid-19, Hong Kong mengalami peningkatan yang signifikan. dalam data dunia dunia, Dua minggu lalu, 7,5 juta kota rata-rata hanya menemukan beberapa lusin hingga 20 kasus per hari. Ini sangat kontras dengan rekor terbaru lebih dari 600 per hari.
Sejauh ini, ada 15.408 kasus terkonfirmasi kumulatif COVID-19 di Hong Kong. 213 dari infeksi ini akhirnya berakhir dengan kematian.
[Gambas:Video CNBC]
(sdt/wi)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Warga Hongkong Tiba-tiba Panic Buying, Ada Apa?
Dari Situs Fikrirasy ID