Fikrirasy.ID – Varian Omicron virus COVID-19 masuk ke Indonesia melalui pasien berinisial N di Wisma Atlet Jakarta, dan masih ada lima kasus suspek Omicron yang menunggu hasil pemeriksaan.
Indonesia beruntung memiliki satu kasus terkonfirmasi dan lima kasus dengan potensi ohmik di area karantina pusat yang dapat dengan mudah diisolasi untuk mencegah penyebaran virus ke masyarakat luas.
Menteri Kesehatan Budi Gunadhi Sadikin mengatakan Kamis (16/12/2021) bahwa “semua kasus Omicron dan lima kemungkinan kasus lainnya telah dikonfirmasi di Wisma Atlet selama masa karantina.”
Namun perlu diketahui bahwa Pasien N adalah penjaga Wisma Atlet yang belum pernah bepergian ke luar negeri dalam waktu dekat.
Baca juga:
Perbedaan Mutasi Omicron dan Delta: Perbedaan Mutasi, Khasiat Vaksin, dan Gejala
Budi menduga dirinya tertular saat bertugas karena sering dan dekat berinteraksi dengan pasien COVID-19 di Wisma Atlet.
“Di Hong Kong, kami mengetahui bahwa itu juga terjadi. Jadi dia melayani pasien, dan akibatnya dia terinfeksi.”
Kementerian Kesehatan menyatakan tidak ada penularan lokal Omicron di Indonesia. Artinya Pasien N bukanlah pasien Omicron pertama di Indonesia, namun diduga pernah terinfeksi Omicron di luar negeri kemudian terinfeksi.
Jalur pertama penularan masih dalam penyelidikan pemerintah.
Wiku Adisamito, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mengatakan: “Riwayat kontak kasus ini sedang diselidiki lebih lanjut kepada mereka yang pernah kontak dekat dengan kasus positif.
Baca juga:
Wisma Atlet Jakarta, Geger Omikron PKS: Jangan Ketinggalan Lagi Seperti Varian Delta
Tim Solidaritas Warga LaporCovid-19 menilai situasi itu berbahaya, dan kelemahan dalam prosedur pengujian genetik virus menggunakan metode sekuensing seluruh genom yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan kembali meleset dari batas negara untuk strain baru.
LaporCovid menekankan bahwa “sequencing genom tidak berjalan dengan baik. Mudah-mudahan kasus pertama harus pelancong dari luar negeri. Ini sekali lagi menjadi tantangan dalam menghadapi sekuensing genom dan karantina pelancong dari luar negeri,” kata LaporCovid. – 19 Relawan Andika Ramadhan Fikrirasy.ID.
Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa 6.234 kasus mutasi pada COVID-19 di Korea telah dimasukkan dalam kekhawatiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ribuan varian terdiri dari 1 mutasi Omicron, 81 mutasi Alpha, 22 mutasi Beta, dan 6.124 mutasi Delta.
Angka ini didapat dari jumlah kumulatif sekuen sebanyak 10.313 yang diuji oleh 935 laboratorium penguji COVID-19 di Indonesia antara Januari hingga 13 Desember 2021.
Dicky Budiman, ahli epidemiologi di Griffith University Australia, berharap dapat melacak dengan baik semua kontak dekat dalam kasus ini karena tugas pemerintah adalah melakukan 3T (test, track, treat).
“Masalahnya kalau tidak ada masuk dan penggeledahan, contact tracing harus diperkuat dan dikarantina. PCR tidak, tapi karantina harus dilakukan, dan pemerintah memfasilitasinya,” kata Dicky.
Meski demikian, Dicky menilai tidak perlu mengintensifkan aksi masyarakat karena pencegahan omicron tetap sama. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, jauhi keramaian, dan kurangi mobilitas.
Dan untuk melindungi diri dari ancaman lonjakan kasus COVID-19, segera lakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
“Tidak perlu PPKM level 3 atau PCR Fikrirasy.ID besar untuk tindak lanjut. Tidak. Kami sudah membuat keputusan yang relatif baik dan kami hanya perlu meningkatkan konsistensi dan disiplin,” katanya.
Kasus pertama Varian Omicron, juru kunci Wisma Atlet Jakarta diketahui ditemukan pada pasien COVID-19 berinisial N.
Awalnya, pasien N dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Desember 2021 di Wisma Atlet, bersama dua orang lainnya, saat pemeriksaan rutin.
Kemudian, pada 10 Desember 2021, tiga sampel dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk diteliti mutasi dengan metode whole genome sequencing (WGS).
Hasil WGS menunjukkan sampel N pasien dikonfirmasi positif mutasi omicron pada 15 Desember.
Kasus ini dikonfirmasi oleh GISAID, sebuah organisasi independen global yang melaporkan jenis virus.
Ketiganya saat ini dikarantina di rumah pemain dan tidak menunjukkan gejala. Tidak ada demam atau batuk, dan tes PCR lagi 3 hari kemudian negatif COVID-19.
Selain itu, lima pasien suspek Omicron dan dua WNI yang baru pulang dari Amerika Serikat dan Inggris saat ini dikarantina di Wisma Atlet.
Sedangkan tiga kasus kuat lainnya adalah WNA asal China yang sudah mendarat di Manado dan sedang dikarantina.
Saat ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sedang menyelidiki sampel lima orang yang dinyatakan positif COVID-19.
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Varian Omicron Masuk Indonesia, Performa Tes WGS Jangan Ketinggalan Lagi
Dari Situs Fikrirasy ID