Pandemi COVID-19 telah melanda banyak industri, termasuk industri perfilman nasional. Pembuat film tahun 1947 Cadet Tesadesrada Ryza mengungkapkan berbagai kesulitan dalam pembuatan film tersebut. Dia mengungkapkan bahwa Cadet 1947 direncanakan mulai Desember 2019, dengan target syuting ditetapkan pada Maret 2020.
Syuting pertama berlangsung pada 15 Maret 2020. Di sisi lain, pada 2 Maret 2020, kasus pertama COVID-19 dilaporkan di Indonesia sehingga menimbulkan kegemparan di kalangan masyarakat Korea. Para kru diliputi ketakutan dan melanjutkan syuting.
Baca juga: Tema perang, kadet 1947 Penggunaan efek CGI dan kamera khusus
Pada hari ketiga, karena jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi meningkat, pembuatan film dihentikan. Pemeran dan kru film Cadet 1947, yang terganggu oleh epidemi, tidak patah semangat. Syuting dilanjutkan pada September 2020 di bawah aturan kesehatan yang ketat. Akibatnya, pembuatan film selesai tanpa kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dalam sebulan.
Produser kadet 1947 Thesadesrada Ryza Media Indonesia, Senin (26/11).
Ryza mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri film dengan mengacu pada isi film yang terinspirasi oleh serangan udara pertama Indonesia terhadap pasukan Belanda yang menduduki Indonesia selama invasi militer Belanda pertama pada tahun 1947. Perbuatan heroik dilakukan oleh para taruna. (Mahasiswa Cadangan Angkatan Udara Indonesia). ) Seseorang yang memiliki semangat mempertahankan kemerdekaan.
“Karena Aldo (sutradara) sebelumnya mengatakan bahwa film ini adalah film pertarungan. Orang-orang yang berjuang di belakang layar juga sangat berjuang. Ini adalah cerminan dari para seniman yang pantang menyerah sehingga mereka dapat bekerja untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia, ” kata Ryza
Ryza mengatakan pengambilan gambar dilakukan dengan hati-hati. Selain penelitian terkait kasus tersebut, juga dilakukan pencarian referensi terkait properti khusus yang digunakan dalam pembuatan film tersebut.
“Kami juga menyediakan sejumlah sumber yang dapat digunakan sebagai konsultan terkait dengan konsultan sejarah. Lalu ada berbagai jenis konsultan sejarah. Dalam Bahasa, Atribut, dan Penerbangan,” pungkas Ryza.(X-15)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Pandemi tidak menghapus semangat taruna 1947.
Dari Situs Fikrirasy ID