Jakarta (ANTARA) – Pemerintah optimistis target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025 dapat tercapai melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada Selasa Hari Energi Terbarukan Indonesia-Jerman 2021, Chrisnawan Anditya, Direktur Keanekaragaman Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, mengatakan tujuan tersebut akan tercapai dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemasangan PLTS Atap . oleh masyarakat.
“Kami optimis dengan RUPTL dan dukungan semua orang. pemangku kepentingan Dengan animo seluruh masyarakat dan industri memasang PLTS Atap, kami yakin dapat mencapai kontribusi 23% terhadap EBT pada tahun 2025,” ujarnya.
Chrisnawan menjelaskan bahwa 23% dari bauran EBT pada tahun 2025 merupakan tujuan jangka pendek yang harus dicapai oleh pemerintah.
Baca Juga: Pemerintah Umumkan Strategi Tingkatkan Penggunaan Energi Terbarukan.
Sementara itu, pemerintah menargetkan target tersebut dalam jangka menengah. Kontribusi untuk keputusan nasional (NDC) Penurunan emisi Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 29% dengan kapasitas sendiri dan 41% dengan dukungan internasional.
tujuan jangka panjang emisi nol bersih 2060 atau sebelumnya.
Chrisnawan mengatakan, khususnya terkait target NDC, pemerintah optimistis bisa tercapai setelah pengurangan emisi terealisasi pada 2020.
Baca juga: Kurang dari 130 MW, Gabungan EBT Dikatakan Capai 270 MW pada 2021.
Realisasi pengurangan gas rumah kaca pada tahun 2020 mencapai 64,4 juta ton CO2, jauh melebihi target awal sebesar 58 juta ton CO2.
Dia mengatakan di NDC bahwa Indonesia bertujuan untuk mengurangi emisi sektor energi sebesar 29%, setara dengan sekitar 314 juta ton CO2. Sementara itu, dengan dukungan internasional, target penurunan emisi sebesar 41% ditetapkan sebesar 446 juta ton CO2.
“Mengingat realisasi target penurunan emisi yang melebihi target, kami optimistis target 314 juta ton bisa tercapai. Misalnya pada 2020 realisasinya 64 juta ton CO2 dan targetnya kurang dari itu. Jadi kami optimis dapat mencapainya dengan kerja sama dan dukungan internasional dari semua sektor.”
Chrisnawan juga menekankan pentingnya dukungan internasional, termasuk Jerman, untuk mendorong transisi energi yang saat ini sedang berlangsung.
Menurutnya, Jerman telah mengembangkan EBT dan memiliki kemampuan teknologi menuju transisi energi. Namun beliau juga mengingatkan kita bahwa teknologi saja tidak cukup.
Ia menyimpulkan, “Terkait konversi energi, tidak hanya teknologi, tetapi juga dukungan investasi diperlukan agar transisi energi ke energi bersih dapat berjalan dengan baik.”
Reporter : Ade Irma Junida
Redaktur: Tolong Suyanto
HAK CIPTA © Antara 2021
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Indonesia optimis dapat mencapai bauran EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
Dari Situs Fikrirasy ID