Heboh Awan Merah dan Petir di Gunung Welirang, BMKG Sebut Bukan Erupsi

Surabaya, CNN Indonesia —

Masyarakat di sekitar Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), digegerkan penampakan awan berwarna merah dan kilat yang menyambar di sekitar puncak Gunung Welirang.

Kejadian itu dilaporkan berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (13/12). Fenomena tersebut membuat warga heboh. Mereka pun khawatir gunung tersebut mengalami erupsi.

“Seperti awan warna merah, terus terlihat kilat-nyala, dari atas Welirang,” kata Febri Arissandi, seorang mahasiswa pascasarjana di Batu, Fikrirasy.ID.

Gunung Welirang aktif dengan ketinggian 3.156 mdpl yang terletak secara administratif di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Bidang Data dan Informasi BMKG Stamet Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan dari hasil pantauan direncanakan di Koordinator wilayah Malang, Mojokerto, dan sekitarnya, fenomena tersebut adalah hal biasa dan bukan sebuah erupsi.

“Fenomena awan yang terlihat berwarna merah, merupakan hal yang biasa terjadi. Hal tersebut merupakan salah satu fenomena optik atmosfer,” ujarnya.

Teguh menjelaskan warna merah pada awan dan langit di sekitarnya disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer sehingga menghasilkan energi yang, gelombang panjang, dan memunculkan warna.

“Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai,” ujarnya.

Fenomena langit ini biasanya memang terjadi menjelang malam hari. Berdasarkan radar BMKG Juanda terpantau banyak pertumbuhan awan Cumulonimbus di sekita lokasi.

“Awan cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya dari langit tersebut,” katanya.

Teguh berharap agar masyarakat tidak panik. Ia meminta selalu menyembunyikan serta mencari informasi yang valid sehingga terhindar dari isu-isu yang tidak bertanggung jawab.

(fr/fra)

[Gambas:Video CNN]