Mengenal Lebih Dekat Sosok Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Indonesia yang Melegenda

Mengenal Lebih Dekat Sosok Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Indonesia yang Melegenda

fikrirasy.id – Mengenal Lebih Dekat Sosok Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Indonesia yang Melegenda. Indonesia memiliki banyak sastrawan hebat yang telah menorehkan sejarahnya dalam dunia sastra. Salah satu di antaranya adalah Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan Indonesia yang sangat terkenal dan diakui keberadaannya di dunia sastra Indonesia. Lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940, Sapardi Djoko Damono telah menulis banyak karya sastra yang sangat berpengaruh di Indonesia dan diakui dunia internasional.

Riwayat Sapardi Djoko Damono

Sapardi Djoko Damono lahir dari pasangan Slamet Riyadi dan Siti Sundari. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya merupakan seorang pegawai di Kantor Pajak, sedangkan ibunya adalah seorang guru. Saat kecil, Sapardi Djoko Damono tinggal di rumah dinas ayahnya di Semarang dan belajar di Sekolah Dasar Kebon Dalem 1 Semarang. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Solo.

Pada tahun 1959, Sapardi Djoko Damono melanjutkan pendidikan ke Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Di sana, ia belajar bahasa Indonesia dan sastra. Selama kuliah, ia aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan menjadi salah satu pendiri majalah Horison pada tahun 1966.

Karier Sastra

Setelah lulus dari UGM pada tahun 1963, Sapardi Djoko Damono memulai karier sebagai seorang dosen di Fakultas Sastra UGM. Selain menjadi dosen, ia juga aktif menulis puisi dan prosa. Karya-karyanya banyak dimuat di majalah Horison dan Kompas. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain: “Puisi-Puisi Langit”, “Hujan Pagi”, “Irama Hati”, “Perahu Kertas”, dan “Langit Petang”.

Sapardi Djoko Damono juga banyak menulis buku puisi dan prosa. Beberapa di antaranya yang terkenal antara lain: “Hujan Pagi”, “Perahu Kertas”, “Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita”, “Sendja di Djakarta”, dan “Aku Ini Binatang Jalang”. Karya-karyanya banyak mendapatkan penghargaan dan diakui di tingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga:  Apa Itu LPSK Polri, Mari Simak Penjelasan Lengkapnya

Penghargaan dan Prestasi

Sapardi Djoko Damono telah banyak mendapatkan penghargaan dan prestasi di bidang sastra. Beberapa di antaranya adalah Penghargaan Puisi Nasional dari Yayasan Buku Utama pada tahun 1977, Penghargaan Budaya Paramadina pada tahun 2001, Penghargaan Sastra Rancage dari Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2005, dan Penghargaan Seni Anugerah Tokoh Sastra dari Pemerintah Indonesia pada tahun 2014.

Selain itu, karya-karyanya juga banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa, seperti Inggris, Belanda, Jepang, dan Prancis. Bahkan pada tahun 2019, kumpulan puisinya yang berjudul “Hujan Pagi” diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Ali Alizadeh dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Dar El Shorouk.

Selain sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono juga aktif dalam organisasi sastra. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Yayasan Lontar, salah satu organisasi yang bergerak di bidang sastra dan budaya Indonesia. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta dan Dewan Kesenian Yogyakarta.

Karyanya yang terkenal, “Hujan Pagi”, juga diadaptasi ke dalam bentuk lagu oleh musisi legendaris Indonesia, Chrisye. Lagu tersebut menjadi sangat populer dan menjadi salah satu karya yang melegenda di Indonesia.

Kehidupan Pribadi

Sapardi Djoko Damono menikah dengan Koesalah Soebagyo Toer, adik dari sastrawan Indonesia terkenal, Pramoedya Ananta Toer. Dari pernikahannya, Sapardi Djoko Damono dikaruniai dua anak, yaitu Janter dan Aswin.

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada 19 Juli 2020 di usia 80 tahun akibat sakit jantung. Namun, karyanya tetap melekat di hati masyarakat Indonesia dan terus diapresiasi oleh generasi muda Indonesia.

Kesimpulan

Sapardi Djoko Damono adalah salah satu sastrawan Indonesia yang sangat melegenda dan diakui keberadaannya di dunia sastra Indonesia. Karyanya yang penuh dengan makna dan filosofi telah memberikan pengaruh yang besar dalam kebudayaan Indonesia. Melalui karya-karyanya, Sapardi Djoko Damono telah memberikan warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia dan dunia internasional.