Dengan latar belakang teknologi industri pertanian, Aryo Pamungkas kini menjadi desainer grafis yang sukses dan pemilik Slab Design Studio di Yogyakarta.
saat hadir sebagai tamu tendang andy judul peluang global, Aryo mengatakan kuliah sering mendapatkan kepercayaannya dalam desain. buku kecil Di jaket karena kemampuannya. Setelah lulus dari perguruan tinggi, ia diterima di Kedai Digital di Saptuari, sebuah studio desain tempat ia mengambil manajemen cabang.
Karirnya terus berkembang dan dia juga memenangkan beberapa kontes desain internasional di mana dia memenangkan penghargaan dalam dolar. Saptuari juga yang mengajari Aryo untuk memberikan banyak filantropi untuk membantunya mencari nafkah dan keluar dari kesulitan keuangannya. Aryo mengaku sudah membuktikan nasihat ini karena semakin banyak memenangkan kompetisi desain dan memenangkan hadiah besar karena rajin filantropi.
Pada tahun 2011, Aryo memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan membuat studio sendiri bernama Slab Design Studio.
Setiap kali Aryo memenangkan kontes desain, ia memperbarui portofolionya hingga mendapat tawaran pekerjaan dari berbagai perusahaan di luar negeri.
Sebagian besar pelanggan kami berasal dari luar negeri. Aryo mengatakan bisnis desain online terus berkembang setiap tahun, mulai dari kontes hingga penjualan produk. Pada tahun 2016, kami juga mendirikan studio kedua, Latterhand Studio, yang merupakan studio khusus penjualan. fon dalam sketsa.
Pada tahun 2017 ketika industri berkembang berjudi, Aryo mendirikan studio ketiga. berjudi Dengan nama Vector Factory, studio keempat dibuat dengan menduplikasi studio ketiga. Studio kelima yang ia buat sebagai kontributor desainer eksklusif untuk sebuah perusahaan Eropa. Sekarang Aryo kanvas.
“Sembilan puluh persen pelanggan kami berada di luar negeri dan AS banyak. Negara lainnya adalah Dubai, New Zealand, Jepang dan negara-negara lain yang saat ini menjadi langganan kami,” jelasnya.
Saat ini, ia mempekerjakan sekitar 50 desainer dengan usia rata-rata 20-30 tahun. Studio juga menyediakan peralatan dan perlengkapan untuk para staf.
Percaya pada sedekah sebagai mata pencaharian, Aryo mengundang seorang pendeta penghafal Alquran untuk bekerja dengannya. Aryo memulai rumah tahfiz Al Mulk di Yogyakarta dengan membangun dan mendukung operasional CSR Studio.
Tahun lalu Aryo dan beberapa rekannya mendirikan sekolah nonformal bernama ICA (Indonesia Creators Academy) di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah. Sekolah ini melayani lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan formalnya.
“Sekolah gratis untuk masyarakat kurang mampu setelah lulus sekolah, dan yang kami ajarkan adalah program satu tahun. Teknologi desain atau IT dan sikap Asyiknya.” Berbagi Aryo adalah salah satu cara untuk mengabdi pada almarhumah ibunya.
Ada pula gerakan sosial Nasi Barakala yang menyasar wilayah Kebumen, tempat kelahiran istrinya. Aryo pun mengajak para desainer untuk mulai berolahraga. Temui para pencipta, tempat bertemunya para desainer untuk bertukar pikiran.
Diakui Aryo, klien justru meningkat selama pandemi. Aryo percaya bahwa mata pencaharian yang datang kepadanya ada hubungannya dengan filantropi. (*/M-1)
Terimakasih Ya sudah membaca artikel Aryo Pamungkas: Kekuatan Amal
Dari Situs Fikrirasy ID